Pelaku bom Bali I Umar Patek telah melakukan rekonstruksi di tujuh tempat hari ini, Rabu 2 November 2011. Rekonstruksi dilakukan di wilayah Jakarta dan sekitarnya.
"Dia bisa tinggal dan bisa hanya melintas, ke mana saja dia pergi, tempat mana yang disinggahi, dan bertemu siapa saja terkait aktivitas dia, yang terkait teriorisme, semua direkonstruksi," kata Juru Bicara Polri, Inspektur Jenderal Saud Usman Nasution di Markas Besar Kepolisian RI, Rabu 2 November 2011.
Saud mengatakan, dalam melakukan rekonstruksi itu, polisi dapat mengungkap bagaimana keterlibatan Umar Patek dalam peristiwa Bom Bali I. Keterlibatannya seperti melatih, melaksanakan pertemuan untuk persiapan, pembinaan, dan pelatihan.
Rekonstruksi ini, dilakukan untuk mengetahui kegiatan Umar Patek setelah peristiwa Bom Bali I. "Sampai yang terakhir itu kan sampai kasus yang di Aceh," kata dia.
Saud mengatakan, setelah melakukan peledakan Bom Bali I, terdapat banyak tempat yang dilewati Umar Patek di Indonesia.
"Iya, banyak tempat-tempat yang dilewati dan setelah itu belakangan ini datang kembali ke Indonesia kan. Seperti misalnya kasus pelatihan di Aceh itu kan. Dia terlibat juga sebagai salah satu yang melatih situ," ujar Saud.
Dalam rekonstruksi itu, kata Saud polisi juga merekonstruksi pertemuan-pertemuan Umar Patek dengan beberapa orang termasuk Dulmatin. Selain itu, pelatihan menembak di Lebak, Pandeglang juga direkonstruksi.
"Dalam rekonstruksi itu diketahui, dia juga mengerakan timnya untuk pelatihan menembak dan mempersiapkan dalam rangka melakukan aksi teror," tuturnya.
Sebelumnya, Umar Patek tah melakukan rekonstruksi di tujuh tempat yaitu di daerah Condet, Pamulang, dan Bekasi. Di tenpat-tempat inilah, kata Saud dia juga merancang pelatihan militer di Aceh.
"Jadi dirancang di beberapa tempat, dia kan berpindah-pindah tempat terus. Yang tadi kita ke tempat-tempat di mana dia tinggal di situ, merancang aksi teror di Indonesia," kata dia.
"Dia bisa tinggal dan bisa hanya melintas, ke mana saja dia pergi, tempat mana yang disinggahi, dan bertemu siapa saja terkait aktivitas dia, yang terkait teriorisme, semua direkonstruksi," kata Juru Bicara Polri, Inspektur Jenderal Saud Usman Nasution di Markas Besar Kepolisian RI, Rabu 2 November 2011.
Saud mengatakan, dalam melakukan rekonstruksi itu, polisi dapat mengungkap bagaimana keterlibatan Umar Patek dalam peristiwa Bom Bali I. Keterlibatannya seperti melatih, melaksanakan pertemuan untuk persiapan, pembinaan, dan pelatihan.
Rekonstruksi ini, dilakukan untuk mengetahui kegiatan Umar Patek setelah peristiwa Bom Bali I. "Sampai yang terakhir itu kan sampai kasus yang di Aceh," kata dia.
Saud mengatakan, setelah melakukan peledakan Bom Bali I, terdapat banyak tempat yang dilewati Umar Patek di Indonesia.
"Iya, banyak tempat-tempat yang dilewati dan setelah itu belakangan ini datang kembali ke Indonesia kan. Seperti misalnya kasus pelatihan di Aceh itu kan. Dia terlibat juga sebagai salah satu yang melatih situ," ujar Saud.
Dalam rekonstruksi itu, kata Saud polisi juga merekonstruksi pertemuan-pertemuan Umar Patek dengan beberapa orang termasuk Dulmatin. Selain itu, pelatihan menembak di Lebak, Pandeglang juga direkonstruksi.
"Dalam rekonstruksi itu diketahui, dia juga mengerakan timnya untuk pelatihan menembak dan mempersiapkan dalam rangka melakukan aksi teror," tuturnya.
Sebelumnya, Umar Patek tah melakukan rekonstruksi di tujuh tempat yaitu di daerah Condet, Pamulang, dan Bekasi. Di tenpat-tempat inilah, kata Saud dia juga merancang pelatihan militer di Aceh.
"Jadi dirancang di beberapa tempat, dia kan berpindah-pindah tempat terus. Yang tadi kita ke tempat-tempat di mana dia tinggal di situ, merancang aksi teror di Indonesia," kata dia.